Perbedaan Kualitas Kayu Jati Perhutani, Jati Sulawesi dan Jati Lokal - Perbedaan kayu jati sangat penting untuk diketahui oleh pembeli. Alasannya agar kita tahu seperti apa kualitas barang yang hendak dibeli. Pastinya anda tidak ingin salah membeli, jangan sampai niatnya membeli produk berkualitas tapi justru mendapat sebaliknya.
Perlu anda ketahui bahwa ada banyak jenis kayu jati yang beredar di pasaran. Seperti kayu jati perhutani, kayu jati Sulawesi dan kayu jati lokal atau kayu jati rakyat. Ada juga kayu jati putih yang cukup merajai pasar, namun kita tidak membahas kayu ini.
Pada dasarnya penamaan kayu itu disesuaikan dengan asal, atau ciri-ciri yang melekat. Seperti kayu TPK Perhutani yang namanya disesuaikan dengan pihak yang mengelolahnya yakni Perum Perhutani.
Kayu Jati Sulawesi diberi nama demikian sebab memang diperoleh dari Sulawesi, seperti tepatnya di daerah Kab. Enrekang. Ada juga kayu jati lokal yang umumnya diperoleh dari hasil budidaya masyarakat atau tumbuh secara liar.
Perbedaan Kualitas Kayu Jati Perhutani, Jati Sulawesi dan Jati Lokal Dari Karakteristiknya
Perlu kita ketahui ketiga jenis kayu ini sebenarnya tergolong kayu kualitas kelas baik. Hanya saja perbedaan ini disesuaikan dengan asal usul kayu tersebut.
Kayu yang berkualitas sedini mungkin sudah diperhatikan proses budidayanya. Dimulai dari lahan, pembibitan, pertumbuhan hingga panen. Semuanya telah dilakukan pengontrolan dengan baik.
Untuk menilai perbedaan kualitas kayu jati dari ketiga jenis ini sebenarnya dapat dilihat pada beberapa aspek. Seperti warna kayu, tekstur, serat, minyak alami, dan zat kapur yang terkandung. Aspek ini bisa dilihat secara kasat mata.
Secara sekilas kayu jati perhutani memiliki warna coklat lebih cerah dengan urat yang nampak jelas. Untuk jati Sulawesi memiliki warna coklat lebih gelap dengan urat kayu yang lebih variatif. Sdangkan jati lokal umumnya berwarna agak pucat.
Perbedaan kayu jati biasanya nampak jelas jika kayu masih dalam kondisi mentah atau berupa balok atau papan.
Kualitas Kayu Jati Perhutani
Kayu ini umumnya menunjukkan urat kayu yang lebih seragam sehingga terlihat rapi. Minyak kayu yang terkandung cukup banyak, ini bisa terlihat jelas alur minyak alami pada kayu jati perhutani.
Minyak pada kayu biasanya bisa dilihat pada selah-selah kayu. Kayu ini berfungsi sebagai antibodi alami terhadap serangan hama. Inilah yang membedakan kualitas kayu jati di bandingkan kayu lainnya.
Alur minyak pada kayu jati memang tidak terlalu nampak saat diamati, namun jika digosok umumnya akan keluar sedikit. Nah inilah tanda bahwa kayu ini berkualitas. Dalam artian punya ketahanan terhadap serangan hama.
Untuk pori-pori kayu jati perhutani akan nampak lebih padat. Sehingga memang teksturnya lebih padat Hal ini bisa menjadi tolak ukur kekuatan kayu. Kayu yang padat umumnya memiliki bobot yang lebih berat pula.
Aspek selanjutnya adalah kandungan zat kapur pada kayu. Semakin tinggi kandungan kapurnya maka semakin berkualitas kayu tersebut. Nah anda bisa menemukan aliran zat kapur ini dengan jelas pada permukaan kayu.
Jika diamati akan banyak terlihat titik-titik putih, nah ini adalah zat kapur yang terkandung pada kayu.
Zat kapur ini bisa diperoleh dari habitat penanaman pohon jatinya. Kayu jati yang bagus umumnya memiliki habitat di lahan yang memiliki kandungan kapur cukup.
Zat kapur pada kayu sebenarnya memiliki fungsi sebagai antibodi bagi kayu. Dengan berkolaborasi dengan minyak alami tadi menjadikan kayu dari perhutani semakin unggul dalam segi ketahanan terhadap hama.
Warna kayu jati yang berkualitas umumnya coklat muda, tidak terlalu gelap maupun tidak terlalu pudar.
Untuk segi harga kayu ini jauh lebih mahal dibandungkan 2 jenis kayu lainnya.
Kualitas Kayu Jati Sulawesi (Enrekang)
Kayu jati Enrekang menempati kalitas kedua setelah kayu jati perhutani. Ciri khas yang dimiliki adalah warna kayu yang lebih gelap dan urat kayu yang lebih variatif.
Kepadatan pori pada kayu jayi enrekang tentunya tidak sepadat kayu dari perhutani. Namun tekstur kayunya masih sangat nampak dengan jelas. Hal ini bisa dibuktikan dengan merabanya secara langsung.
Jika diraba tekstur kayu enrekang akan terasa jelas urat kayunya. Sama halnya dengan kayu sebelumnya. Untuk alur kayu terlihat lebih variatif dibandingkan alur urat kayu perhutani.
Zat kapur yang terkandung tidak terlalu banyak Namunmasih terlihat jelas warna putih-putih yang menandakan keberadaan zat kapur.
Meski tidak terlalu padat namun kandungannya masih tergolong cukup banyak sehingga memang layak disebut kayu berkualitas.
Kabupaten Enrekang merupakan daerah yang didominasi pegunungan. Sehingga memiliki area yang sangat cocok untuk dilakukan kegiatan budidaya.
Kayu jati ini ditanam pada daerah pegunungan yang sebenarnya cukup kaya akan zat kapur. Tentunya aspek lokasi ini menjadi kuntungan dan kelebihan.
Kualitas Kayu Jati Lokal / rakyat
Kayu jati lokal tergolong kualitas terendah dari ketiga kayu ini. Memang setiap perlakuan sangat memengaruhi kualitas kayu yang dihasilkan.
Bisa dikatakan kebanyakan kayu lokal tumbuh tidak terlalu mendapat perawatan. Begitupula dengan penempatan lokasi, sehingga kualitas kayu yang dihasilkan agak kurang.
Dari segi warna kayunya memang tampak lebih agak pucat, tidak seperti jenis sebelumnya yang rata-rata berwarna mencolok.
Jika diamati sekilas tekstur kayu terlihat sangat minim alur serat. Hal ini juga menandakan kayu jenis ini sangat minim mengandung minyak alami yang berperan sebagai anti hama. Pastinya untuk persoalan ketahanan terhada hama jauh lebih rendah dibanding kayu perhutani dan sulawesi.
Kandungan kapur yang juga menjadi tolak ukur kualitas kayu cenderung sangat minim ditemukan pada kayu jati lokal. Hal ini biasanya nampak jelas jika diraba dan diperhatikan dengan seksama. Pada permukaan sangat jarang ditemukan titik-titik putih yang menjadi penanda keberadaan kapur.
Umumnya alur kayu akan tampak lebih pudar. Warna juga demikian nampak kurang cerah. Hal ini bisa saja diakibatkan oleh waktu pemeliharaan yang lebih singkat, lokasi penanaman di daerah basah / dekat aliran air, dan lokasi yang kurang layak.
Mau Memilih Jenis Kayu yang Mana ?
Tujuan kita memahami karakteristik kayu adalah untuk bisa membedakan barang yang berkualitas sangat baik, sedang hingga yang biasa-biasa saja. Sehingga kita tidak akan salah memilih perabot.
Umumnya kualitas kayu disesuaikan dengan harganya. Begitupun setelah kayu tersebut diolah menjadi barang. Harga yang tinggi bisa berarti bahan yang digunakan memang lebih berkualitas.
Namun walau demikian belum banyak orang yang memahami perbedaan kualitas kayu yang bisa memberikan perbedaan signifikan terhadap harga. Oleh karena itu jangan sampai anda membeli barang dengan harga mahal namun mendapat kayu kualitas rendah. Walau sama-sama berada pada jenis kayu berkualitas.
Jadi cukup sekian dari saya seputar Perbedaan Kualitas Kayu Jati.. semoga kalian bisa dengan mudah membedakan antara Jati Perhutani, Jati Sulawesi dan Jati Lokal.